~RUANG KALIBRASI~ - Antara Covid-19, Ekonomi, Penanganan & Sikap - Oleh : Hafid Solihin

 


Sudah satu tahun lebih Indonesia berada dalam kekacauan Ekonomi akibat Pandemi Covid-19,  mengerikan, Pandemi ini menyerang hampir semua sendi-sendi kehidupan kita. Yang biasanya suka ngumpul di tongkrongan, Sekolah, Kampus, Pasarmah saya tidak tahu, rame-rame aja tuh.

Kini harus menjaga jarak jika bertemu dengan kawan – kawan kita. Bahkan hanya bisa melalui media sosial online saja. Lumpuh sudah kita dibuat oleh si Covid-19 ini. Pertumbuhan Ekonomi Global yang menurun dari 3% kini hanya menjadi 1,5% bahkan bisa lebih rendah lagi berikut dengan pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang berada di angka 4% dan bisa lebih rendah lagi. Presiden Jokowi pun tentunya kewalahan menghadapi Bahaya Covid-19 ini yang hingga detik ini masih terus-terusan berlanjut.

Pada tanggal 16 Mei 2020, Presiden Jokowi Membuat Undang-undang No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Isinya tidak lain dan tidak bukan ya untuk menekan gangguan Ekonomi Negara kita dengan mengorbankan APBN 2020 yang digunakan untuk penanganan Covid-19 ini dengan peruntukan Pembelanjaan Mitigasi Resiko Kesehatan (Alat Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dll.), Menjaga Masyarakat dan Melindungi Aktivitas Usaha. Anggaran tahun 2020 yang dimaksud tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020.

                Disisi lain menyedihkan APBN dipakai penanganan Covid-19, disisi lain Pemerintah perlu dana untuk menangani Covid-19 dimana seperti berita yang beredar baru-baru ini Covid-19 semakin gila menyebar diberbagai wilayah di Negeri Ibu Pertiwi ini. Sudah beberapa bulan ini Presiden Jokowi menggalakkan Vaksinasi dimulai sasarannya pada Nakes sampai warga biasa. Lonjakan Pasien Covid-19 baru-baru ini meningkat drastis. Entah darimana awalnya Lonjakan ini terjadi setelah lama tak terdengar lonjakan Covid-19, bahkan ada yang menyebutkan Lonjakan kali ini diproduksi dari kerumunan Libur Lebaran.

                Pemerintah masih terlihat pusing menangani Covid-19 yang kembali melonjak ini, ditambah varian-varian baru yang bermunculan semakin menambah pusing dalam penanganannya. Dari situs covid-19.go.id terupdate mengenai covid-19, jumlah kasus positif sebanyak 2.156.465 Jiwa, Jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.869.606 Jiwa, dan Jumlah yang meninggal sebanyak 58.024 Jiwa. Jumlah kasus yang fantastis untuk wabah Pandemi ini. Dan ini kemungkinan akan terus mengalami peningkatan manakala kondisi saat ini yang dirasa genting diberbagai wilayah.

                Dalam siituasi seperti ini, kita tentu diharuskan bersikap tenang jangan bersikap panik, ketika panik justru sugesti-sugesti penyakit tersebut tumbuh. Janganlah kita terpuruk ketakutan karena pemberitaan-pemberitaan serius mengenai Covid-19, tetaplah tenang, berpikir jernih dan isi pikiran kita dengan hal-hal yang kita senangi/positif.

Writter : Hafid Solihin


Comments

  1. Alus, terus kembangkan potensi jurnalistik untuk kualitas tulisan yang lebih baik dan renyah

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peran Penting Pemilih Pemula dalam Pesta Demokrasi 2024